Cerita-Dunia.com – Siapa sih yang ngga pernah ngaca terus ngeliatin ada tahi lalat di muka? Bentuknya bulat dan berwarna hitam, yang kadang jadi bahan ledek-ledekan sama teman. Dan, pernah ngga sih menyadari kalau tahi lalat itu ngga cuman ada satu, tapi ada beberapa di bagian tubuh kita yang lainnya? Terus, pernah ngga terpikirkan, bagaimana tahi lalat ini sebenarnya bisa terbentuk?
Sebelum menjelaskan bagaimana terbentuknya, kita pun harus mengetahui apa sih si tahi lalat ini? Pendeknya, tahi lalat itu ada di beberapa bagian tubuh, bentuknya bulat atau oval dan letaknya ada di lapisan kulit. Menurut penelitian, setiap orang rata-rata memiliki 10 hingga 40 buah tahi lalat di seluruh tubuhnya.
Namun, seiring bertambahnya usia seseorang, jumlahnya akan berkurang. Sebab, tahi lalat berkembang sampai orang tersebut berusia 20 tahun, dan cuma ada beberapa tahi lalat saja yang bertahan. Nanti, tahi lalat akan berkembang lagi pas orang tersebut berusia 40 tahun. Tapi, pernah terpikir, mengapa benjolan kecil berwarna hitam itu tahi lalat?
Tahi lalat bisa terbentuknya bagaimana?
Dalam dunia medis, tahi lalat disebut sebagai nevus. Nevus itu diambil dari bahasa latin yang artinya tanda lahir. Namun di Indonesia, belum ada yang bisa memastikan asal mula nama si tahi lalat ini. Mungkin karena bentuknya mirip kotoran lalat yang ‘tertinggal’ di makanan. Jadi, tahi lalat itu bukanlah kotoran lalat yang tertinggal di tubuh manusia. Lalu, bagaimana bisa terbentuk tahi lalat?
Tahi lalat terbentuk saat sel Melanosit berkumpul dalam satu bagian di kulit kita. Warna kulit tempat sel Melanosit berkumpul ini, kemudian membuat warna kulit kita semakin menghitam dari warna aslinya, seiring makin seringnya kita terpapar oleh sinar matahari. Letaknya bisa di tangan, punggung, atau wajah. Lalu, tahi lalat ini menandakan apa sih?
Singkatnya, banyaknya tahi lalat di tubuh kita, banyak dipengaruhi oleh gen yang diwarisi dari orangtua kita. Tapi, tahi lalat juga bisa menandakan kulit kita rentan terserang kanker kulit melanoma. Kanker kulit melanoma dapat tumbuh di dalam dan sekitar tahi lalat. Oleh karenanya, kita harus berhati-hati dan memeriksakan diri ke dokter jika menemui tahi lalat yang terus membesar di tubuh kita.
Nah, mulai sekarang kita pun akhirnya tahu, kalau tahi lalat bukan berasal dari kotoran lalat yang ‘tertinggal’ di tubuh kita. Meskipun begitunya begitu, namun sebenarnya bukan itu ya! Coba sekarang hitung ada berapa tahi lalat yang kalian miliki!